UPVC (katup polyvinyl klorida yang tidak terplastikan) dan CPVC (terklorinasi polyvinyl klorida)) Memiliki perbedaan yang signifikan dalam resistensi suhu, terutama tercermin dalam stabilitas termal material dan kisaran suhu yang berlaku. Berikut ini adalah analisis terperinci tentang perbedaan ketahanan suhu, kisaran suhu yang berlaku, dan bagaimana memilih tingkat suhu yang sesuai sesuai dengan standar DIN dan ANSI:
UPVC/CPVC Flang Diafragma Valve
1. Perbedaan ketahanan suhu antara katup UPVC dan CPVC
UPVC Valve:
UPVC adalah bahan polyvinyl klorida yang tidak terplastikan dengan resistensi suhu yang relatif lemah.
Suhu operasi maksimum: Biasanya 45 ° C - 60 ° C, tergantung pada lingkungan penggunaan dan medium.
Suhu operasi minimum: Umumnya sekitar -10 ° C.
Katup CPVC:
CPVC adalah bahan polivinil klorida yang diobati dengan klorinasi, yang memiliki ketahanan suhu yang lebih tinggi.
Suhu operasi maksimum: Biasanya 90 ° C - 100 ° C, dan bahkan suhu yang lebih tinggi dalam beberapa kasus khusus.
Suhu operasi minimum: Mirip dengan UPVC, umumnya sekitar -10 ° C.
2. Kisaran suhu yang berlaku
UPVC Valves:
Berlaku untuk lingkungan suhu rendah, seperti sistem air dari suhu kamar hingga 60 ° C, transportasi media kimia, dll.
Tidak cocok untuk lingkungan suhu tinggi, karena melebihi batas suhu atasnya akan menyebabkan deformasi material atau degradasi kinerja.
Katup CPVC:
Lebih cocok untuk lingkungan suhu tinggi, seperti sistem air panas, sistem kondensat uap, dll. Dari 60 ° C hingga 100 ° C.
Karena ketahanan suhu yang lebih tinggi, katup CPVC berkinerja baik dalam transportasi media suhu tinggi, tetapi biayanya juga relatif tinggi.
3. Cara Memilih Tingkat Suhu Kanan Menurut standar DIN dan ANSI
Standar DIN:
DIN 8011 dan DIN 8012 adalah standar umum untuk fitting dan katup pipa UPVC dan CPVC, yang menentukan ketahanan suhu, ketahanan tekanan dan metode uji bahan.
Di bawah standar DIN, pemilihan tingkat suhu biasanya didasarkan pada ketahanan suhu jangka panjang dan batas resistensi suhu jangka pendek dari material.
Misalnya, standar DIN menentukan bahwa suhu operasi maksimum katup UPVC adalah 60 ° C, sedangkan suhu operasi maksimum katup CPVC adalah 90 ° C.
Untuk aplikasi di luar kisaran suhu standar, diperlukan pengujian dan verifikasi material tambahan.
Standar ANSI:
ANSI/NSF 14 adalah standar umum untuk sistem perpipaan plastik (termasuk UPVC dan CPVC), yang berfokus pada ketahanan kimia dan ketahanan suhu material.
Standar ANSI biasanya membagi nilai suhu sesuai dengan ketahanan suhu material, misalnya:
UPVC: Berlaku untuk kisaran suhu 15 ° C - 60 ° C.
CPVC: Berlaku untuk kisaran suhu 15 ° C - 90 ° C.
Di bawah standar ANSI, faktor -faktor seperti suhu medium, tekanan kerja sistem, dan suhu sekitar perlu dipertimbangkan saat memilih nilai suhu.
4. Rekomendasi untuk memilih nilai suhu
Suhu sedang: Pilih bahan katup yang sesuai sesuai dengan suhu maksimum dan minimum dari media pengangkutan. Jika suhu sedang melebihi 60 ° C, disarankan untuk memberikan prioritas pada katup CPVC.
Suhu sekitar: Pertimbangkan perubahan suhu di lingkungan pemasangan katup. Misalnya, di daerah dingin, perlu untuk memastikan bahwa katup masih dapat bekerja secara normal pada suhu rendah.
Tekanan sistem: Pada suhu tinggi, ketahanan tekanan material akan berkurang. Oleh karena itu, ketika memilih tingkat suhu, perlu untuk mempertimbangkan persyaratan tekanan pada saat yang sama untuk memastikan bahwa katup masih dapat beroperasi dengan aman di bawah suhu tinggi dan tekanan tinggi.
Kompatibilitas Standar: Jika desain sistem didasarkan pada standar DIN atau ANSI, katup yang memenuhi standar yang sesuai harus dipilih terlebih dahulu, dan pemilihan dan pengujian harus dilakukan secara ketat sesuai dengan persyaratan standar.